Langsung ke konten utama

Catatan 2 Dari Tarim: Selamat Jalan Wahai Sulthonul Ulama..

 ان العيون لتدمع و ان القلوب لتحزن و نحن على فراقك ياحبيبنا لمحزونون

Pagi Ini.. Mata-Mata Penduduk Tarim, Bahkan Mata-Mata Para Pecinta Ilmu Di Berbagai Penjuru Bumi Basah Kuyup Oleh Air Mata. Penyebabnya Tentu Adalah Berita Wafatnya Habib Salim Asyyatiri Tadi Malam, Sang Pemimpin Para Ulama, Salah Satu Cagak Islam Terkokoh Di Abad Ini.

* Setetes Biografi Dan Perjalanan Hidup Beliau.

Habib Salim Assyatiri Lahir Di Kota Tarim Sekitar 82 Tahun Yang Lalu. Tepatnya Di Tahun 1357 H.

Ketika Lahir Ayahnya Memberi Dia Nama "Umar", Tapi Ketika Ia Sakit-Sakitan. Sang Ayah Berziarah Ke Makam Al Imam Abdullah Bin Alawy Alhaddad. Di Sana Beliau Tertidur Dan Bermimpi Bertemu Imam Alhaddad Yang Menyuruhnya Untuk Mengubah Namanya Menjadi "Salim" Agar Selamat Dari Segala Musibah. Itu Terbukti Karena Kelak Habib Salim Memang Seringkali Selamat Dari Percobaan Pembunuhan Dan Penculikan Yang Menimpanya.

Beliau Dididik Langsung Oleh Sang Ayah Habib Abdullah Bin Umar Assyathiri, Maha Guru Dari Para Ulama Yaman Dan Pengasuh Utama Ribath Tarim Di Waktu Itu. Selain Berguru Kepada Sang Ayah, Habib Salim Juga Berguru Kepada Ulama-Ulama Seperti : Habib Alwi Bin Shih Ab, Habib Muhammad Bin Hafidz(Ayah Habib Umar), Habib Ahmad Bin Jakfar Alyadrus Dll.

Pada Tahun 1376 H. Beliau Pergi Ke Mekkah Dan Menuntut Ilmu Dari Para Ulama Disana, Antara Lain : Sayyid Alwi Bin Abbas Al-Maliki(Ayah Abuya Assayid Muhammad), Syaikh Hasan Massyath, Syaikh Hasan Said Yamani, Syaikh Zaini Boyan Al-Jawi, Syaikh Abdullah Dardum Al-Jawi, Syaikh Yasin Al-Fadani Dll.

Pada Tahun 1381 H. Beliau Kembali Dari Tanah Harom Lalu Mulai Mengajar Dan Berdakwah Di Kota Aden Sampai Tahun 1396 H. Di Aden Inilah Beliau Berjuang Menghadapi "Al Hizb Alisytiraki" Partai Komunis Yaman Yang Berkuasa Dikala Itu. Karena Masih Saja Menyuarakan Kebenaran, Berkali-Kali Beliau Mengalami Percobaan Pembunuhan, Beliau Bahkan Pernah Sengaja Ditabrak Mobil Hingga Tulang-Tulang Kakinya Patah. Beliau Juga Pernah Dipenjara Selama 9 Bulan Lebih, Di Waktu Itu Beliau Berpindah-Pindah Dari Penjara Seiwun, Mukalla Dan Terakhir Di Aden. Semua Itu Beliau Tulis Dalam Bukunya "Kisah Rencana Pembunuhan Dan Penangkapanku".

Pada Tahun 1990. Habib Salim Kembali Ke Kampung Halamannya Lantas Mengasuh Ribath Tarim Yang Sempat Ditutup Pada Masa Kekuasaan Komunis Di Yaman.

Ketika Beliau Memimpin Ribath Tarim, Mulailah Para Pelajar Datang Untuk Menjadi Muridnya Dari Segala Penjuru Dunia. Mereka Yang Tercatat Pernah Menimba Ilmu Dari Habib Salim Antara Lain : Abuya Assayid Muhammad Al-Maliki, Habib Umar Bin Hafidz, Habib Husain Alhaddar, Sayyid Abu Bakr Bilfagih, Syaikh Muhammad Alkhotib Dll.

* Gelar "Sulthonul Ulama" Dan "Syaikhul Islam".

Banyak Yang Menceritakan Bahwa Ayah Habib Salim, Habib Abdullah Bin Umar Assyatiri Pernah Berkata(Ketika Itu Habib Salim Masih Anak-Anak) :

"ابني سالم سيطول الله عمره و يكون سلطانا في العلم "

"Anakku Salim, Allah Akan Memanjangkan Umurnya Dan Ia Akan Menjadi Sultan Dalam Urusan Ilmu"

Sang Ayah Juga Pernah Berkata :

"اولادي كلهم اولياء مباركون و ان ابني سالم سيفوق عليهم في الظاهر و الباطن و يطول الله عمره و يكون سلطانا و يابخت من حضر وقته"

"Semua Anakku Adalah Wali-Wali Yang Diberkahi, Tapi Anakku Salim Akan Mengungguli Yang Lain Baik Dalam Hal Dhohir Ataupun Batin, Allah Akan Panjangkan Umurnya Dan Ia Akan Menjadi Seorang "Sultan"(Ilmu), Beruntunglah Orang Yang Sezaman Dengannya"

Sepulangnya Dari Mekkah, Sang Ibu Sempat Menegurnya Karena Ia Hanya Sibuk Dengan Ilmu Tapi Tak Memiliki Pekerjaan. Suatu Malam Ibunya Bermimpi Bertemu Sayyidina Ali Bin Abi Tholib Yang Berkata Padanya :

"Kenapa Engkau Tak Setuju Ia Sibuk Dengan Ilmu ?Bukankah Ayahnya Telah Mengatakan Ia Akan Menjadi Sultan-Nya Ilmu?"

Ketika Mondok Di Sayyid Alwi Almaliki. Kala Itu Habib Salim Membaca Syarah Aljauharull Maknun Dihadapan Gurunya. Sayyid Alwi Lantas Berkata Kepada Habib Salim : "ستكون شيخ الاسلام في بلادك "

"Engkau Akan Menjadi "Syaikhul Islam" Di Negaramu"..

Kematian Bagi Para Awliya' Adalah Sebuah
Anugrah.. Sebuah Perayaan.. Bersama Para Anbiya' Dan Malaikat, Mereka Merayakan Pertemuan Mereka Dengan Allah Yang Sudah Sekian Lama Mereka Rindukan

Selamat Menikmati Perjalanan Indahmu
Habib.. Semoga Kami Yang Masih Ketinggalan
Disini Tetap Bisa Menapaki Jejak-Jejak Luhurmu.

Allah Yarhamak Ya Habiib.. Wa Yuqoddis
Sirrak..

ﺍﻟﻰ ﺭﻭﺡ ﺍﻟﺤﺒﻴﺐ ﺳﺎﻟﻢ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ
ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺍﻟﺸﺎﻃﺮﻱ ﺍﻟﻔﺎﺗﺤﺔ ..
[19/2 07:23] Dody Assegaf: *Catatan Dari Tarim: Habib Salim Assyathiri Dalam Kenangan

Jika Di Dunia Ini Ada Segelintir Orang Yang Begitu Haus Akan Ilmu Hingga Akhir Hayatnya Maka Habib Salim Adalah Salah Satu Diantaranya. Julukan "Rajanya Ulama" Yang Disematkan Kepada Beliau Bukanlah Julukan Yang Mengada-Ngada.

Pernah Ada Seorang Pelajar Tarim Asal Prancis Membawa Kaset Rekaman Pengajian Habib Salim Ke Negaranya. Dalam Rekaman Itu Habib Salim Menjelaskan Tentang Perang Badar Selama 4 Jam! Itu "Matan"-Nya Aja Belum Termasuk Syarahnya! Ketika Ia Tunjukkan Rekaman Itu Pada Salah Satu Ulama Prancis, Ulama Itu Begitu Takjub Lantas Mengatakan:

"Pasti Beliau Menyampaikan Semua Ini Dengan Bantuan Kitab!"

"Tidak.. Apa Yang Beliau Sampaikan Murni Dari Hafalannya. Ia Tak Memakai Kitab.." Jawab Pelajar Tadi.

"Tidak Mungkin.. Bagaimana Bisa Dia Menghafal Maklumat Sebanyak Itu Dengan Menyebutkan Referensi Dari Puluhan Kitab?" Ulama Prancis Itu Masih Tak Percaya.

Akhirnya Pelajar Itu Menunjukkan Video Pengajian Habib Salim, Dan Betapa Terkejutnya Ulama Itu Setelah Ia Benar-Benar Melihat Habib Salim Hanya Duduk Diatas Kursi Tampa Kitab Apapun Dan Mulai Menjelaskan Sejarah Perang Badar Selama 4 Jam! Ulama Prancis Itu Hanya Bisa Tercengang Dan Berkata :

"Aku Tak Yakin Di Zaman Ini Ada Yang Lebih Alim Dari Beliau!"

Habib Salim Memang Terkenal Dengan Ingatan "Super" Yang Beliau Miliki. Padahal Dulu Ketika Masih Kecil Beliau Juga Sering Lupa Ketika Menghafal Sesuatu. Hingga Suatu Hari Ketika Beliau Belajar Di Mekkah, Saat Itu Pintu Ka'bah Terbuka Karena Ka'bah Sedang Diperbaiki. Beliau Masuk Ke Dalam Ka'bah Dan Mulai Membaca Yasin 41x Dengan Niat Agar Allah Memberikan Ia Ingatan Yang Kuat. Sejak Saat Itu Ia Tak Pernah Lupa Ketika Menghafal Suatu Maklumat.

Pernah Ada Seorang Tamu Yang Berkunjung Ke Perpustakaan Pribadi Habib Salim. Perpustakaan Yang Dipenuhi Puluhan Ribu Kitab Itu, Bisa Jadi Adalah Salah Satu Yang Terbesar Di Yaman. Karena Takjub Akan Banyaknya Kitab Di Perpustakaan Itu, Ia Bertanya Pada Habib Salim :

"Habib.. Semua Kitab Ini Sudah Antum Baca ?"

Beliau Menjawab :

"Pertanyaanmu Salah.. Seharusnya Kau Bertanya Apakah Semua Kitab Ini Sudah Aku Hafal?"

Beliau Juga Dikenal Sebagai Sosok Yang Tak Pernah Berhenti Membaca. Beliau Memiliki Jadwal "Wajib" Membaca 5 Menit Sebelum Tidur Dan Juga 5 Menit Ketika Beliau Istirahat Sejenak Di Tikungan Tangga Menuju Lantai Atas Rumahnya. Dengan Cara Itu Beliau Sudah Berhasil Menghatamkan Puluhan Kitab!

Selama Berobat Di Jordania Beliau Tak Mau Waktunya Di Rumah Sakit Terbuang Sia-Sia. Beliau Minta Syaikh Aun Alqudumi Menemaninya Dan Membacakan Kitab Di Samping Beliau Selama 6 Jam Tanpa Henti!

Beliau Juga Terkenal Sebagai Sosok Yang Tak Pernah Lelah Menulis. Buku Catatan Beliau Saja Selama Menuntut Ilmu Berhasil Menjadi Kitab-Kitab 20 Fan Dalam Bentuk Puluhan Jilid! Catatan-Catatan Itu Sekarang Dicetak Dengan Nama "Assafiinah Assyatiriyah" Atau "Alfawaid Assyatiriyah".  Ketika Beliau Tunjukkan Buku Catatan Itu Kepada Sang Guru Sayyid Alwi Bin Abbas Al-Maliki, Sayyid Alwi Terkagum-Kagum Dan Berkata : "Tak Ada Seorang Yang Mengambil Ilmu Dariku Melebihi Dirimu."

Di Sampul Salah Satu Buku Catatan Itu Beliau Tuliskan Dua Buah Bait :

"كتبت و أيقنت يوم كتابتي * بأن يدي تفنى و يبقى كتابها

و أعلم أن الله سائلها غدا * فياليت شعري مايكون جوابها

"Aku Menulis.. Dan Ketika Itu Aku Meyakini Bahwa Tanganku Akan Sirna Sedangkan Tulisan-Nya Akan Tetap Abadi. Aku Juga Tahu Bahwa Kelak Allah Akan Menanyaiku Akan Tulisan Itu, Duh Entah Bagaimana Kelak Aku Akan Menjawabnya."

Bagi Kami Pelajar-Pelajar Yang Ada Di Tarim, Beliau Adalah Sosok Yang Tak Kenal Bosan Dan Lelah Dalam Menyampaikan Ilmu. Dalam Acara Maulid Di Ribat Tarim Dan Acara Maulid Masjid Jami' Di Bulan Rajab, Beliau Bisa Sampai Berjam-Jam Menyampaikan Ceramah. Pelajar "Payah" Seperti Diriku Hanya Bisa Mendengar Separuh Dari Ceramah Beliau, Sisanya "Hilang" Dalam Alam Mimpi.. Hehe..

Toh Padahal Ketika Kesehatan Beliau Mulai Menurun, Para Dokter Sudah Melarang Beliau Agar Tidak Berceramah Lebih Dari 15 Menit Dalam Sehari.

Intinya.. Dalam Belajar, Membaca, Mengajar, Berdakwah, Membagi Waktu, Beliau Adalah "Ayatullah Fil Ardh". Tanda Kekuasaan Allah Di Muka Bumi Ini.. Dan Dengan Wafatnya Beliau Sehari Yang Lalu, Aku Hanya Bisa Meratap Dan Berharap. Berharap Hari-Hari Indah Ketika Beliau Masih Di Tarim Bisa Direplay Kembali. Berharap Bisa Menggali Banyak Ilmu Lagi Dari Beliau, Mendengarkan Maklumat-Maklumat Hebat Dari Beliau Yang Tak Pernah Aku Dengar Sebelumnya Dari Siapapun Dan Tak Pernah Aku Temukan Di Kitab Manapun Yang Pernah Aku Baca.

Dan Yang Juga Aku Sesali.. Aku Belum Pernah Foto Bersama Beliau, Padahal Beliau Paling "Welcome" Kalo Diajak Foto Bareng. Konon Beliau Pernah Berkata Dengan Nada Bercanda:

"Sabda Nabi Saw Ada Dua Orang Yang Gak Pernah Puas.. Orang Yang Mencari Llmu Dan Orang Yang Mencari Harta.. Ada Satu Lagi.. Orang-Orang Indonesia Gak Pernah Puas Dari Foto-Foto" :-)

Saat Catatan Ini Ditulis, Masjid-Masjid Tarim Masih Sibuk Menggaungkan Kabar Wafat Beliau :

"Assayyid Assyarif Al Habib Al Allamah Salim Bin Abdullah Bin Umar Assyatiri Wafat Di Jeddah. Takziyah Akan Diadakan Hari Ini Setelah Ashar Di Rumah Keluarganya Di Khailah"

Gambar terkait

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ma fil wujudi; Syair : Habib Abdullah bin Alwi Alhadad

Qasidah: "Ma fil wujudi" Syair : "Habib Abdullah bin Alwi Alhadad" (Shohibul Ratib  Khutbil Irsyadi) ‎*_ما في الوُجودِ ولا في الكَونِ مِن أَحَدٍ   إِلّا فَقيرٍ لِفَضلِ الواحِدِ الأَحَدِ_* Tak sesuatu pun dalam keberadaan ini, tak pula di alam ciptaan kecuali faqir terhadap kemurahan Sang Wahid Yang Ahad ‎*_مَعولونَ عَلَيَّ إِحسانَهُ فَقـــــراء  ...

KISAH DI BALIK QASIDAH BUSYROLANA

KISAH DI BALIK QASIDAH BUSYROLANA Pada waktu itu kunjungan Abuyya Al Habib Muhammad bin Alwi Al Maliki (Allohu Yarham) pertama kali di Kwitang. Di saat itu masih ada Al Habib Ali bin Husein Al Athos (pengarang kitab Tajul A ros 2 juz) . Di saat  Abuyya Al Habib Muhammad Al Maliki usai memberikan ceramahnya, Abuyya Al Habib Muhammad Al Maliki meminta kepada Al Habib Muhammad Al Habsyi (anak dari Al Habib Ali Al Habsy shohibul Majlis Kwitang) agar di perkenankan para muridnya menyenandungkan Qasidah Busyrolana. Di saat Qasidah di senandungkan tak henti hentinya Al Habib Ali bin Husein al athos yang pada waktu itu hadir dalam keadaan kurang sehat menangis terus. Dan Al Habib Ali bin Husein al athos di dalam tangisnya selalu menyebut-nyebut nama Rosululloh saw. Saat selesai dibaca Qasidah, Al Habib Ali bin Husein Al athos  bersuara yang didengar oleh para Habaib dan Ulama' yang ada di depan Mimbar. Al Habib Ali bin Husein Al athos waktu itu berkata dengan bait Qasidah, Ya ...

Wasiat Amalan Dari Al Habib Salim Bin Abdullah Assyatiri

 Sebuah Amalan Yang Diwasiatkan Oleh Al Habib Salim Assyatiri Untuk Diamalkan Berupa Kalimat Dzikir Dan Wirid Pilihan Yang Memiliki Khasiat Dan Manfaat Yang Besar Jika Dibaca. Berikut Ini Merupakan Faedah Dan Ijazah Yang Disampaikan/ Diwasiatkan Oleh Al-Allamah Al-Habib Salim Bin Abdullah Asy-Syathiri, Semoga Bermanfaat: 1) Membaca يا لطيف / Yaa Lathiif Setiap Hari Pagi Dan Sore Sebanyak 129 Kali. Faedahnya: Barang Siapa Yang Melaziminya Maka Ia Akan Diliputi Kelembutan Oleh Allah Disetiap Urusannya. 2) Membaca سورة الفاتحة / Surat Al-Fatihah Sebanyak 41 Kali Disetiap Waktu Menjelang Shubuh. Faedahnya: Barang Siapa Yang Melaziminya Maka Ia Akan Mendapat Kefahaman Dan Penjagaan Dan Futuh Tanpa Susah Payah. 3) Membaca يا سميع يا بصير / Yaa Samii’u Yaa Bashiir Setiap Hari Sebanyak 100 Kali. Faedahnya: Barang Siapa Yang Melaziminya Maka Do’anya Mustajab. Itulah Amalan Yang Diwasiatkan Oleh Al Habib Salim Assyatiri. Semoga Bermanfaat Dan Bisa Istiqomah Kita Baca ...